Sabtu, 02 Maret 2013

"Kebiasaan baru" untuk 3 in 1


25 Februari 2013

Seperti yang pernah kami posting sebelumnya, bahwa kami mengajar sambil promosi kesehatan kepada anak-anak lindu, sebelumnya sudah ada 2 kelas yang berasal dari 2 SD yang berbeda, hari jumat untuk anak SD BK Tomado, dan hari minggu untuk anak dari SD Kalora yang terdiri dari anak2 kampung arab. Dan kami kedatangan anak-anak dari desa anca yang ingin belajar bersama di rumah kami. Dan kelas barupun dibuka untuk anak dari desa anca setiap hari sabtu. posting tentang mengajar sambil promosi kesehatan sebelumnya bisa dibaca disini
fitri sedang mengajar anak kelas 1,2,3 sedangkan mbokgek hari ini nimbrung mengajar anak TK,  yang mengikuti kakaknya belajar



saya sedang mengajarkan anak-anak kelas 4,5,6 
donat dan goreng pisang untuk anak-anak, jangan lupa cuci tangan ya sebelum makan :)


lagu kebiasaan baru yang dicatat oleh salah satu anak

Seminggu yang lalu kami mengajarkan lagu "kebiasaan baru"  yang nyanyiannya menceritakan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun, lalu kami sempat diajak anak-anak untuk menjadi juri lomba dance anak2 kalora dan tomado. saat itu kami menyadari anak-anak di Lindu punya minat yang tinggi terhadap kesenian, mereka punya suara yang bagus, dan pandai menari. hanya saja tarian dan nyanyian yang dibawakan oleh mereka adalah lagu-lagu girlband dan boyband jaman sekarang yang bertemakan cinta, yang sebenarnya tidak cocok dinyanyikan oleh anak seumur mereka. kamipun mengajak mereka untuk lomba nyanyi dan nari dengan lagu "kebiasaan baru" supaya mereka membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), selanjutnya mungkin kami akan mengajarkan lagu anak-anak jaman dulu yang  mempunyai nilai-nilai positive seperti lagunya susan dan ria enes "cita-citaku" atau lagunya saskia dan geovany "mari menabung", kami berencana akan mendownload mp3 atau youtube tentang lagu ini bila ke kota. kegiatan menyanyi ini bisa dianggap extrakulikuler dari kelas mengajar kami yang biasanya hanya mengajarkan matermatika dan bahasa inggris, itung-itung menghilangkan kejenuhan diajar oleh guru tidak tersertifikasi seperti kami.

wajah riang mereka yang mengajak kami turun untuk menjadi juri lomba dance
jadi juri lomba dance
barisan peserta lomba :)



kegiatan beajar mengajar dirumah kami benar-benar penuh sesak, sehingga teras rumah penuh hingga ke tangga, bahkan ada yang berdiri. mungkin kami perlu meminjam teras puskesmas seperti saat anak-anak beraksi menampilkan gaya dance mereka yang kreatif itu, bahkan hingga gaya cheerleader juga ada. kami saja terpana melihat mereka dan bertanya-tanya belajar nari dari mana yah mereka, padahal listrik disini hanya menyala dengan genset dari pukul 18.00-22.00, dan tidak semua rumah menghidupkan televisi karena daya listriknya tidak kuat. ternyata keterbatasan tidak membunuh sebuah kreativitas. ayo berkreasi :)


 kami sangat cemas saat mereka melakukan atraksi ini, takut jadi kerjaan kita harus menjahit-jahit kalau ada yang terluka :)



ini anak-anak dari 2 kelas yang kami ajarkan, belum termasuk anak-anak anca


created by:
dr. Darsuna Mardhiah
Pencerah Nusantara Lindu Batch I


Tidak ada komentar:

Posting Komentar